Penulis || Editor : Muh. Sudirman Al Bukhari
Mamuju - Kegiatan Peringatan Hari Buruh Internasional 2017 yang akan diselenggarakan pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada 1/5/17 dianggap tidak sesuai dengan permasalahan perburuhan.
Pasalnya, pihak SBSI mengaku mendapat temuan terkait adanya surat permohonan dana kepada beberapa perusahaan di Sulbar yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional 2017.
Hal tersebut diutarakan Damsir, Ketua Dewan Pimpinan Cabang SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) 1992 Kabupaten Mamuju. Minggu, (30/04).
Ia mengatakan, "Kami menganggap urgensi kegiatannya (Disnaker) bukan menyangkut masalah perburuhan sebab dalam rangka mei day Dinas tenaga kerja Provinsi Sulawesi Barat bersama Dewan Pengupahan membuat kepanitiaan dalam rangka mei day, cuma mekanisme yang mereka lakukan kemudian melakukan konsolidasi anggaran dengan cara masuk ke saluruh perusahaan hingga tokoh yang ada di Mamuju untuk meminta partisipasi anggaran, " ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, "Mereka akan mengadakan jalan santai dan membagi doorprize yang didistribusikan (kupon doorprize) secara masif ke Dinas-dinas untuk memeriahkan acaranya (Disneker), dan pertanyaannya apakah mereka (ASN) buruh? yang urgensinya untuk disejahterakan," ungkap Damsir.
Tak hanya itu, pihaknya mengaku telah melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Maddarezki salatin, terkait kegiatan yang diselenggarakan Disnaker tersebut.
"Kontribusi itu berdasarkan hasil rapat karena selama ini tidak pernah diramaikan hari buruh, saya bertanda tangan disitu (surat permohonan) karena saya tidak mau ini ilegal namun saya belum tau berapa yang mereka (panitia) peroleh dari perusahaan," terang Maddareski.
Hal senada juga diutarakan Ketua Gemuruh (Gerakan Massa Buruh) Nasional Demokrat menanggapi agenda yang diselenggarakan Disnaker Provinsi Sulbar.
"Kita sebagai jembatan masyarakat buruh untuk Penyalahgunaan wewenang stakeholder dalam menanggapi peringatan hari buruh," terang Damsir siri maddellang.
Lebih lanjut ia menabahkan bahwa,yang perlu kita upayakan adalah bagaimana upah yang masih jauh dibawah standar, kemerdekaan buruh dalam berserikat yanghampir tidak ada dan hal lain yang menyangkut kesejahteraan buruh, dan bukan mengadakan kegiatan yang sifatnya bersenang-senang semata.Pungkasnya. (*)
Mamuju - Kegiatan Peringatan Hari Buruh Internasional 2017 yang akan diselenggarakan pihak Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada 1/5/17 dianggap tidak sesuai dengan permasalahan perburuhan.
Pasalnya, pihak SBSI mengaku mendapat temuan terkait adanya surat permohonan dana kepada beberapa perusahaan di Sulbar yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dalam rangka peringatan Hari Buruh Internasional 2017.
Hal tersebut diutarakan Damsir, Ketua Dewan Pimpinan Cabang SBSI (Serikat Buruh Sejahtera Indonesia) 1992 Kabupaten Mamuju. Minggu, (30/04).
Ia mengatakan, "Kami menganggap urgensi kegiatannya (Disnaker) bukan menyangkut masalah perburuhan sebab dalam rangka mei day Dinas tenaga kerja Provinsi Sulawesi Barat bersama Dewan Pengupahan membuat kepanitiaan dalam rangka mei day, cuma mekanisme yang mereka lakukan kemudian melakukan konsolidasi anggaran dengan cara masuk ke saluruh perusahaan hingga tokoh yang ada di Mamuju untuk meminta partisipasi anggaran, " ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, "Mereka akan mengadakan jalan santai dan membagi doorprize yang didistribusikan (kupon doorprize) secara masif ke Dinas-dinas untuk memeriahkan acaranya (Disneker), dan pertanyaannya apakah mereka (ASN) buruh? yang urgensinya untuk disejahterakan," ungkap Damsir.
Tak hanya itu, pihaknya mengaku telah melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Tenaga Kerja Maddarezki salatin, terkait kegiatan yang diselenggarakan Disnaker tersebut.
"Kontribusi itu berdasarkan hasil rapat karena selama ini tidak pernah diramaikan hari buruh, saya bertanda tangan disitu (surat permohonan) karena saya tidak mau ini ilegal namun saya belum tau berapa yang mereka (panitia) peroleh dari perusahaan," terang Maddareski.
Hal senada juga diutarakan Ketua Gemuruh (Gerakan Massa Buruh) Nasional Demokrat menanggapi agenda yang diselenggarakan Disnaker Provinsi Sulbar.
"Kita sebagai jembatan masyarakat buruh untuk Penyalahgunaan wewenang stakeholder dalam menanggapi peringatan hari buruh," terang Damsir siri maddellang.
Lebih lanjut ia menabahkan bahwa,yang perlu kita upayakan adalah bagaimana upah yang masih jauh dibawah standar, kemerdekaan buruh dalam berserikat yanghampir tidak ada dan hal lain yang menyangkut kesejahteraan buruh, dan bukan mengadakan kegiatan yang sifatnya bersenang-senang semata.Pungkasnya. (*)
Komentar
Posting Komentar