Parah... Berlagak Preman Oknum Polisi Majene Memukul Kader FPPI

                              Foto Ilustrasi

Majene - Salah seorang kader Front Perjuangan Pemuda Indonesia (FPPI) Cabang Majene, Aldi, mengaku mendadak kena pukulan seorang oknum anggota Polres Majene. Peristiwa terjadi pada Jum'at (14/4) sekitar pukul 01.00 Wita, dini hari.

Kronologi kejadian diceritalan Aldi, berawal ketika dia dan dua orang rekannya hendak menanyakan keluarganya yang dikabarkan sedang berada di Kantor Polres Majene. "Sekitar jam 12, saya ke kantor Polisi karena saya dengar ada keluarga dari kampung. Saya ingin ketemu," kata Aldi, Jum'at.

Ketika itu lanjut Aldi, dirinya hendak menayakan keluarganya, namun bukannya mendapat pelayanan justru sekelompok oknum anggota Polres Majene bertindak kasar.

"Saya simpan motor saya di depan Masjid, samping kantor Polres lalu kami masuk mau tanyakan apa benar keluarga ada di dalam. Namun, seorang anggota polisi tampak kasar, dia bilang pulang. Pulang, tidak ada orang di sini nanti besok kesini," terang Aldi.

Aldi dan dua orang rekannya pun hendak pulang, namun beberapa orang oknum polisi lainnya mengejarnya. "Mereka melompat pagar dan mengejar kami, dua orang teman saya langsung lari. Lalu saya bersikap tenang, saya coba jelaskan bahwa saya akan pulang. Tapi polisi itu mala tambah emosi, saya lihat mereka mabuk," jelasnya.

Aldi mengaku sempat lari menghindar, namun tak jauh dari kantor Polres, seorang polisi terus mengejarnya. "Dia teriaki saya dan keluarkan senjata, dia bilang kamu lari saya tembak kamu," urai Aldi menceritakan kejadian.

"Saya berhenti, kemudian bicara sama Polisi itu, dia bilang kalian berboncengan tiga, naik motor tidak pakai helm," katanya.

Aldi mengaku, saat bicara dengan anggota polisi itu, tiba seorang okum polisi lainnya datang dan memukulinya. "Saya sempat dipukul, dibanting hingga terjatuh," tutur mahasiswa Unsulbar ini.

Setelah itu, Aldi dibawa ke kantor Polres dan interogasi. Disana dia diperlakukan kasar. "Mereka bentak-bentak saya, ada yang bilang, kamu mau melawan polisi, apa tonji kau rakyat biasa, tidak ada rakyat biasa bisa melawan polisi," urai Aldi.

Peristiwa pemukulan kader FPPI itu sontak menuai kecaman organisasi berlambang rakyat kuasa ini. Pimpinan FPPI Wilayah Sulawesi Barat, Ramli, mengaku mengecam tindakan anarkis dan premanisme yang ditunjukkan anggota Polres Majene.

Ramli menegaskan mengutuk tindakan oknum anggota Polres Majene. "Ini bukti bahwa anggota Polres Majene tidak profesional. Aldi ini kan datang baik-baik bertanya, mala dipukul," kata Ramli.

Ramli menegaskan bahwa pelayanan kepolisian sesuai SOP adalah 24 Jam, karena itu dia heran dan mengecam tindakan premanisme yang dipertontonkan itu.

Sementara senior FPPI lainnya Madi, mengaku kini tengah menggalang konsolidasi untuk melakukan aksi kecaman terhadap tindakan tidak elok oknum anggota Polres Majene tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian Majene mengenai peristiwa tersebut. Wartawan mencoba mengguhubungi Kapolres Majene, AKBP Grendie Teguh Pidegso namun belum berhasil.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sulbar AKBP Hj. Mashura mengatakan Coba kami konfirmasi Kapolres tentang kejadian tersebut kalau terbukti kami turunkan Propam dan tidak ada alasan pembenaran anggora Polri melakukan kekerasan namun kita jangan sepihak saja menilai kita tunggu hasil pemeriksaan Propam dan persoalan ini sudah ditangani kabid propam, tutupnya.(*)

Sumber : Fokusmetrosulbar.com

Komentar