Penulis : Penrem 142 / Tatag
Editor : Muh. Sudirman Al Bukhari
Parepare - Dandim 1405/Mlts Lekol Czi Drs. Syarifuddin Sara, M.Si berikan Materi Peran Masyarakat dalam bela Negara pada seminar dan lomba Napak Tilas se-Wolter Mongosidi dengan tema " Membentuk Karakter Kebangsaan mencegah Disintegrasi Bangsa ".
Kegiatan diikuti 60 orang peserta di Aula serba guna Stain, Jln. Amal Bhakti Kel.Bukit Harapan Kec. Soreang Kota Parepare, Sabtu, 15/04/2017.
Turut hadir Dr.Muh.Idris Usman, Sag. Ma, Abd.Hakim (Komandan Menwa), Susilawati muharram, Spd.Mpd (Senior Menwa) Peserta Napak Tilas.
Dandim 1405/Mlts menyampaikan bahwa sikap bela Negara merupakan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud 1945.
Dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Bela Negara bukan wajib Militer Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela Negara hanya terletak pada tentara nasional Indonesia.
Padahal berdasarkan pasal 27 dan 30 uud 1945 masalah bela negara dan pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara Republik Indonesia
Implementasinya Bela Negara yaitu Cinta Tanah Air.
Sadar berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai Idiologi Bangsa, Rela berkorban untuk bangsa dan Negara dan memiliki kemampuan awal bela Negara.
Bela Negara dalam masyarakat dengan mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara masyarakat, Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatan kegiatan gotong royong dan semangat persatuan dan kesatuan, menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda, menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat.
Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada, menjaga keamanan kampung secara bersama-sama, dan Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti dan lai lain. (*)
Editor : Muh. Sudirman Al Bukhari
Parepare - Dandim 1405/Mlts Lekol Czi Drs. Syarifuddin Sara, M.Si berikan Materi Peran Masyarakat dalam bela Negara pada seminar dan lomba Napak Tilas se-Wolter Mongosidi dengan tema " Membentuk Karakter Kebangsaan mencegah Disintegrasi Bangsa ".
Kegiatan diikuti 60 orang peserta di Aula serba guna Stain, Jln. Amal Bhakti Kel.Bukit Harapan Kec. Soreang Kota Parepare, Sabtu, 15/04/2017.
Turut hadir Dr.Muh.Idris Usman, Sag. Ma, Abd.Hakim (Komandan Menwa), Susilawati muharram, Spd.Mpd (Senior Menwa) Peserta Napak Tilas.
Dandim 1405/Mlts menyampaikan bahwa sikap bela Negara merupakan perilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik indonesia yang berdasarkan pancasila dan uud 1945.
Dalam menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Bela Negara bukan wajib Militer Bela Negara biasanya selalu dikaitkan dengan militer atau militerisme, seolah-olah kewajiban dan tanggung jawab untuk membela Negara hanya terletak pada tentara nasional Indonesia.
Padahal berdasarkan pasal 27 dan 30 uud 1945 masalah bela negara dan pertahanan negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga Negara Republik Indonesia
Implementasinya Bela Negara yaitu Cinta Tanah Air.
Sadar berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila sebagai Idiologi Bangsa, Rela berkorban untuk bangsa dan Negara dan memiliki kemampuan awal bela Negara.
Bela Negara dalam masyarakat dengan mengembangkan sikap tenggang rasa dan tolong menolong antar warga negara masyarakat, Bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatan kegiatan gotong royong dan semangat persatuan dan kesatuan, menjaga keamanan lingkungan melalui kegiatan siskamling/ronda, menciptakan suasana rukun, damai, dan tentram dalam masyarakat.
Menghargai adanya perbedaan dan memperkuat persamaan yang ada, menjaga keamanan kampung secara bersama-sama, dan Selalu aktif dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti dan lai lain. (*)
Komentar
Posting Komentar